Pada 4 Januari 2025, TasteAtlas secara resmi merilis daftar “100 Best Dishes in the World 2025”. Di luar dugaan banyak orang, Rawon, sup hitam khas Jawa Timur berhasil menempati posisi #8 dalam makanan Indonesia terbaik dunia versi TasteAtlas. Ini bukan prestasi main-main. Dengan rasa khas dari kluwek, daging sapi empuk, dan racikan rempah Nusantara, Rawon kini menjadi salah satu ikon rasa yang mendobrak batas selera internasional.
Berikut ini daftar lengkap lima makanan asal Indonesia yang berhasil masuk ke daftar 100 besar versi TasteAtlas:
Catatan: Daftar ini berasal dari halaman resmi TasteAtlas pada Januari 2025. Link rujukan: https://www.tasteatlas.com/best/dishes
Rawon – Peringkat 8
Rawon bukan sekadar sup. Warna hitamnya berasal dari kluwek, namun kekuatannya justru ada pada harmoni antara rempah seperti lengkuas, serai, dan daun jeruk yang menyatu dalam kaldu sapi pekat. TasteAtlas memuji Rawon sebagai “bold and distinctive,” berbeda dari mayoritas sup Asia Tenggara lainnya. Tak banyak sup yang berani tampil sepekat ini dan justru itulah yang bikin rawon menonjol.
Pempek – Peringkat 23
Pempek masuk dalam daftar makanan Indonesia terbaik dunia bukan karena bentuk atau bahan dasarnya saja, tapi karena keseluruhan pengalaman makannya: mulai dari gigitan pertama hingga cuko-nya yang menusuk lidah. TasteAtlas menyebut pempek sebagai contoh sukses street food Asia yang punya karakter kuat. Jenis kapal selam jadi favorit karena kombinasi adonan ikan dan telur rebus yang unik.
Nasi Goreng Ayam – Peringkat 33
Dibanding nasi goreng biasa, varian ayam lebih banyak disukai karena lebih familiar namun tetap khas Indonesia. Penggunaan kecap manis, bawang putih, dan sambal jadi alasan utama kenapa rasa nasi goreng ayam beda dari versi Cina, Thailand, atau Malaysia. Dikutip dari TasteAtlas, “a deeply comforting meal with a strong local identity.” Itu yang bikin nasi goreng menjadi makanan Indonesia terbaik dunia versi TasteAtlas.
Gulai – Peringkat 44
Gulai sering disejajarkan dengan kari India, padahal gulai lebih lembut, creamy, dan punya kedalaman rasa berbeda. Dari gulai kepala ikan di Sumatera Barat sampai gulai tunjang di Minang, setiap varian punya akar budaya dan teknik masak tersendiri. TasteAtlas menggarisbawahi bahwa kekuatan gulai adalah fleksibilitas bahan namun tetap konsisten di rasa.
Rendang – Peringkat 67
Nah kalo yang satu ini sih udah langganan masuk peringkat dunia. Rendang memang tidak lagi berada di posisi puncak seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Namun peringkat ke-67 masih menunjukkan bahwa masakan ini tetap dihormati sebagai salah satu hidangan paling kompleks dan berkarakter di dunia. TasteAtlas menyebut rendang sebagai “an exercise in patience and flavor mastery.”
Mengapa Ini Penting?
Masuknya lima makanan Indonesia ke daftar 100 besar TasteAtlas bukan sekadar prestasi. Ini adalah bukti konkret bahwa kuliner Nusantara punya tempat di panggung dunia, bukan karena sensasi atau eksotisme semata, tapi karena kualitas rasa dan warisan budaya yang mendalam. Dengan bahan-bahan lokal, teknik turun-temurun, dan keberanian mengeksplorasi rasa, makanan Indonesia berhasil memikat lidah global.
Sebagai penutup, mungkin ini saatnya kita menyadari satu hal: jangan remehkan jajanan atau makanan rumahan yang setiap hari kita santap. Karena siapa sangka, Rawon yang dulu cuma jadi menu warung langganan, kini duduk manis di 10 besar dunia.
Baca Juga:
10 Kota Kuliner di Indonesia yang Wajib Kamu Kunjungi!
