Nostalgia Batagor Jadul Anak Sekolah 90-an
Sahabat Jajandikit, masih ingat nggak momen pulang sekolah sambil nenteng plastik isi jajanan? Di antara banyak pilihan jajanan pinggir jalan, batagor klasik selalu punya tempat khusus di hati anak-anak sekolah era 90-an. Bukan hanya soal rasa, tapi kenangan yang dibawanya—tentang riuhnya anak-anak jajan bareng, suara minyak mendidih, dan aroma khas yang langsung menggoda dari kejauhan.
Batagor Klasik, Sederhana Tapi Legendaris
Batagor klasik atau batagor jadul memang beda dari versi kekinian yang disajikan di restoran. Yang ini tampil tanpa banyak polesan—justru di sanalah letak keistimewaannya. Terbuat dari adonan tepung yang dibumbui secara sederhana, lalu digoreng hingga renyah di wajan besar berisi minyak panas. Setelah tiris, batagor disajikan langsung ke mangkok plastik atau dibungkus menggunakan plastik bening khas jajanan jadul.

Bumbu pelengkapnya? Simpel tapi mantap. Sambal kacang gurih, saus cabai merah yang pedas-manis, kecap manis, dan tak lupa irisan timun segar yang menambah sensasi renyah dan segar setiap gigitan. Kadang, penjual juga menambahkan tahu goreng isi adonan batagor—tekstur garing di luar dan lembut di dalam jadi kombinasi yang sulit dilupakan.
Baca Juga: Batagor Masuk Jajaran Makanan Terbaik di Dunia
Dua Penjual, Dua Cerita, Satu Cita Rasa
Kalau kamu mau merasakan batagor jadul ini langsung, datang saja ke Karanggan, Puspasari, yang terletak di wilayah Citeureup, Kabupaten Bogor. Di sana ada dua penjual batagor klasik yang bisa kamu temui dengan mudah karena jaraknya sangat dekat satu sama lain.

- Penjual pertama adalah Batagor Jadul Abah mangkal di depan Kantor Desa Puspasari, berjualan menggunakan motor lengkap dengan etalase kecil. Tempat ini sering jadi langganan anak-anak sekolah dan warga sekitar karena pelayanan cepat dan rasa yang konsisten.
- Penjual kedua adalah Batagor Klasik Abidzar bisa kamu temui hanya sekitar 20 meter dari sana, berjualan menggunakan gerobak dorong. Meski tampil sederhana, rasa batagornya tetap autentik dan menggoda. Cocok buat kamu yang kangen suasana jajan di pinggir jalan waktu zaman sekolah dulu.
Harga Terjangkau, Kenangan Tak Terbeli
Satu hal lagi yang bikin batagor jadul ini istimewa adalah harganya yang ramah di kantong. Bayangkan, hanya dengan Rp 6.000, kamu sudah bisa menikmati seporsi batagor lengkap dengan saus kacang, sambal, kecap, dan irisan timun. Harga ini hampir nggak berubah dari dulu, seakan jadi bentuk perlawanan terhadap zaman yang serba naik.
Kenapa Batagor Klasik Jadul Masih Dicari?
Meski sekarang banyak versi batagor modern dengan isian seafood, topping fancy, dan harga premium, batagor klasik tetap punya tempat di hati banyak orang. Ini beberapa alasannya:
- Cita rasa otentik yang tak tergantikan
- Penyajian sederhana yang membawa nostalgia
- Interaksi langsung dengan penjual yang ramah dan apa adanya
- Murah meriah tapi memuaskan
- Bikin flashback ke masa-masa polos, ceria, dan bebas PR
Tips Menikmati Batagor Klasik Biar Makin Nikmat
- Minta ekstra sambal kacang kalau suka yang gurih-gurih mantap.
- Tambahkan perasan jeruk limau kalau tersedia—bikin rasa makin segar.
- Nikmati langsung di tempat sambil ngobrol santai bareng teman.
- Atau, bungkus dan bawa pulang untuk camilan sore ditemani teh tawar.
Sekali Coba, Bisa Jatuh Cinta Lagi
Batagor klasik bukan hanya soal camilan sore, tapi juga tentang cerita masa kecil yang ingin dikenang. Setiap kunyahan mengantar kita ke masa ketika semua terasa lebih sederhana tapi bahagia. Kalau kamu kebetulan main ke Karanggan, jangan lupa mampir dan rasakan sendiri kenangan yang meleleh di lidah.
Yuk, ajak teman lama atau keluarga kamu untuk bernostalgia bersama. Kadang, bahagia itu sesederhana seporsi batagor di pinggir jalan.