Doclang, Kuliner Khas Bogor yang Tak Lagi Keliling Kampung

doclang makanan khas bogor Ilustrasi Doclang/Foto: Jawapos Bogor

Di tengah hiruk pikuk Kota Bogor yang terkenal dengan sejuknya udara dan deretan kuliner menggoda, ada satu hidangan yang diam-diam menyimpan cerita sejarah panjang, yaitu doclang. Makanan ini bukan sekadar menu sarapan biasa, tetapi juga bagian dari identitas kuliner Bogor yang mulai sulit ditemukan.

Dulu, doclang dijajakan oleh penjual keliling yang memikul dagangannya, berkeliling dari kampung ke kampung. Kini, cara berjualan itu mulai tergeser oleh gerobak dan lapak sederhana di pinggir jalan. Meski begitu, cita rasa kuliner khas Bogor ini tetap memikat hati, apalagi bagi mereka yang merindukan sensasi kuliner khas tanah Sunda.

Sejarah Singkat Doclang

Makanan khas Bogor ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan dulunya menjadi makanan favorit masyarakat Bogor di pagi hari. Para penjual biasanya mulai berjualan selepas Subuh hingga siang, menjajakan lontong besar yang dibungkus daun patat, yaitu daun beraroma khas yang membuat lontong lebih wangi dan legit.

Konon, nama “doclang” berasal dari bunyi lesung atau pukulan kayu saat para penjual menumbuk bumbu kacang. Namun ada juga yang percaya nama itu diambil dari bahasa Sunda kuno. Terlepas dari asal usulnya, makanan ini telah menjadi bagian dari budaya makan pagi masyarakat Bogor.

Komposisi Sederhana, Rasa Istimewa

Doclang terdiri dari irisan lontong besar berbalut daun patat, kentang rebus, tahu goreng, telur rebus, kerupuk, dan tentu saja bumbu kacang khas Bogor yang berbeda dari bumbu pecel atau gado-gado.

Bumbu kacang dibuat dari kacang tanah yang digoreng kering, diulek halus, lalu dicampur dengan bawang putih, bawang merah, cabai, garam, dan sedikit gula merah. Campuran ini menghasilkan rasa gurih yang tidak terlalu manis, cocok dipadukan dengan kecap manis dan sambal bagi pecinta pedas.

Baca Juga:  Soto Kuning Bogor, Kuliner Legendaris yang Harus Dicoba

Yang membuat makanan ini unik adalah lontongnya. Dibungkus daun patat yang jarang digunakan di kota lain, lontong ini memiliki aroma harum yang membuat setiap suapan terasa istimewa.

Doclang di Era Sekarang

Kini, doclang masih bisa ditemukan di beberapa titik Bogor, terutama di kawasan Jembatan Merah. Di sini, ada penjual yang membuka lapaknya dari pagi hingga malam, memudahkan wisatawan untuk mencicipinya kapan saja.

Meski begitu, jumlah penjual makanan khas Bogor ini semakin berkurang. Banyak generasi muda Bogor yang lebih memilih makanan modern, sehingga kuliner ini mulai tergeser. Namun bagi para penggemarnya, makanan ini tetap menjadi menu yang tak tergantikan, baik untuk sarapan, brunch, maupun santapan sore.

Pariwisata Kuliner Khas Bogor

Wisatawan yang datang ke Bogor biasanya mencari doclang setelah puas berkunjung ke Kebun Raya atau berbelanja di pusat oleh-oleh. Tak jarang, doclang masuk dalam konten para food vlogger dan reviewer makanan yang memburu kuliner unik.

Beberapa pengunjung memilih menikmati doclang di tempat, sementara yang lain membawanya pulang sebagai oleh-oleh untuk teman dan keluarga di rumah. Sensasi menyantap lontong beraroma daun patat dengan bumbu kacang gurih memang menjadi pengalaman yang sulit dilupakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *