Akhir-akhir ini, donat kembali mencuri perhatian warganet. Mulai dari donat topping boba, donat mochi, sampai donat kampung yang kembali naik daun di TikTok, yang terbaru donat viral buatan Pinkan Mambo. Tapi tunggu dulu, donat bukanlah hal baru di Indonesia, saat ini beragam kreasi donat telah dijual di Indonesia. Bahkan, keberadaannya bisa ditelusuri sejak tahun 1985 lewat brand legendaris Dunkin’ Donuts.
Yuk, kita kulik lebih dalam tentang sejarah donat di Indonesia, dari yang dijual di mal hingga yang dibungkus kardus di dalam bus!
Asal-Usul Kata “Donat”

Secara etimologis, donat berasal dari bahasa Inggris “doughnut” yang artinya kira-kira “kue adonan goreng”. Nama ini pertama kali disebut dalam buku History of New York oleh Washington Irving pada tahun 1809, dengan istilah “olykoeks” alias kue minyak ala Belanda.
Di Amerika, penulisan “doughnut” mulai disingkat menjadi “donut” sekitar awal 1900-an. Kata ini sempat muncul dalam koran Los Angeles Times pada 1929 dan kemudian makin populer berkat perusahaan seperti Dunkin’ Donuts dan Mayflower Donut Corporation.
Perjalanan Donat Masuk ke Indonesia
Sebelum Donat viral kembali belakangan ini di media sosial, ternyata di Indonesia kepopuleran donat dimulai pada tahun 1968, saat American Donut hadir di Pekan Raya Jakarta (dulu Djakarta Fair). Mereka sudah menggunakan mesin otomatis saat itu, lho! Setiap tahun, stan donat ini selalu hadir meramaikan PRJ.
Tapi tonggak penting baru benar-benar terjadi di tahun 1985, saat Dunkin’ Donuts membuka gerai pertamanya di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. Dari situlah budaya “jajan donat” mulai menyebar luas di berbagai kota besar di Indonesia.
Setelah Dunkin’, muncullah waralaba asing lain seperti Master Ring, Mister Donut, dan Master Donut. Donat mulai naik kasta: dari jajanan asing yang eksklusif jadi camilan harian semua kalangan.
J.CO dan Krispy Kreme
Tahun 2005 jadi titik balik donat lokal. Lewat tangan Johnny Andrean, yang lebih dulu dikenal sebagai maestro salon, lahirlah J.CO Donuts & Coffee, brand donat asal Indonesia yang langsung booming. Gerai pertamanya dibuka di Supermall Karawaci, dan sukses besar!
Beberapa tahun kemudian, Krispy Kreme ikut masuk ke pasar Indonesia menjadi donat viral di kalangan remaja. Tapi hebatnya, J.CO tetap mendominasi, bahkan kini ekspansi ke luar negeri. Donat bukan lagi “makanan bule”, tapi jadi identitas kekinian anak muda lokal.
Donat Kampung
Di sisi lain dunia donat yang fancy, ada juga donat kampung yang masih bertahan sampai sekarang. Biasanya dijajakan keliling naik sepeda, sepeda motor, atau dijual di dalam bus oleh pedagang asongan. Ciri khasnya? Lembut, simpel, dan murah meriah. Banyak dari mereka menggunakan kentang sebagai bahan dasar, sehingga disebut juga donat kentang.
Uniknya, para pedagang ini sering memberikan donat dalam kardus ke pangkuan penumpang bus, lalu dikumpulkan kembali jika tidak dibeli. Sebuah metode pemasaran yang khas Indonesia banget!
Budaya Pop di Amerika
Donat merupakan bagian dari budaya pop Amerika yang masuk ke Indonesia. Dari film kartun Amerika seperti The Simpsons, di mana tokoh polisi digambarkan pecinta donat, masuk ke Indonesia lalu menjadi tren viral di media sosial, donat selalu punya tempat tersendiri di hati masyarakat.