Hai Sahabat jajandikit, Manado sebagai Wilayah paling utara Pulau Sulawesi ini tak hanya memikat lewat keindahan laut dan senyum hangat warganya, tapi juga lewat dapur yang berani. Kuliner khas Manado dikenal karena rasanya yang tajam, kaya rempah, dan tak takut bermain dengan pedas.
Di dapur masyarakat Minahasa, kamu akan menemukan bumbu rica, woku, hingga rempah-rempah lokal seperti daun kemangi dan lemon cui, yang membentuk cita rasa unik kuliner khas Manado. Yang menarik, banyak hidangan di kota ini berbasis protein laut segar dan hasil bumi lokal.
Kalau kamu pencinta makanan pedas, inilah surga buatmu. Tapi kalau kamu tak terbiasa pedas? Tenang, masih banyak rasa dari Manado yang bisa kamu nikmati dengan aman dan bahagia.
1. Rica-Rica – Seni Pedas ala Sulawesi Utara
‘Rica’ dalam bahasa Minahasa berarti cabai. Masakan rica-rica bisa menggunakan ayam, ikan, daging sapi, atau bahkan jeroan. Bumbu dasar kuliner khas Manado ini terdiri dari cabe rawit, bawang merah, bawang putih, tomat, dan kemangi. Rasanya? Pedas, segar, dan aromatik.
Rekomendasi: RM Ikan Bakar Rica Warung Kobong
Bagi warga Manado, pedas bukan sekadar rasa tapi karakter.
2. Woku – Perpaduan Rempah yang Kaya dan Wangi
Woku ada dua jenis: woku belanga (dimasak di wajan) dan woku daun (dibungkus daun dan dikukus). Biasanya menggunakan ikan kerapu, ayam, atau udang. Bumbunya kompleks: kunyit, jahe, bawang, daun jeruk, serai, daun kemangi, dan lemon cui.
Rekomendasi: Rumah Makan Wakeke
Woku itu seperti rempah-rempah yang menyanyi dalam mulut.
3. Tinutuan (Bubur Manado) – Sarapan Sehat Khas Sulawesi Utara

Bubur dari campuran labu, bayam, kangkung, daun gedi, ubi, dan jagung manis. Tidak pakai daging, karena ini menu vegetarian khas Minahasa. Biasanya disajikan dengan ikan asin, sambal, dan perkedel jagung.
Rekomendasi: Tinutuan Wakeke
Bubur ini lebih dari sarapan—ia adalah warisan budaya.
4. Ikan Bakar Dabu-Dabu – Sederhana, Tapi Meledak di Mulut
Ikan segar dibakar dengan garam dan jeruk nipis, disajikan dengan sambal dabu-dabu, campuran cabe rawit, bawang merah, tomat, dan perasan lemon cui. Segar, pedas, dan sangat cocok untuk lidah tropis.
Rekomendasi: Restoran Tuna House, Boulevard
“Kalau tidak keluar keringat, bukan makan ikan bakar Manado,” kata warga lokal.
Baca Juga:
10 Kota Kuliner di Indonesia yang Wajib Kamu Kunjungi!
5. Ayam Isi Buluh – Rasa Hutan dalam Sebatang Bambu
Ayam dimasukkan ke dalam batang bambu bersama bumbu khas seperti daun kunyit, serai, daun kemangi, dan bawang. Lalu dibakar hingga matang. Aromanya khas, seperti masakan dari perapian nenek moyang.
Rekomendasi: Restoran Kawanua
Makanan ini biasanya disajikan saat upacara adat atau hari besar.
6. Sambal Roa – Pedas Asap yang Bikin Ketagihan
Roa adalah ikan asap khas Sulawesi Utara. Sambalnya dibuat dari daging ikan roa, cabe, bawang, dan tomat. Disajikan sebagai pendamping nasi, bubur, atau bahkan roti tawar. Bisa jadi oleh-oleh juga!
Temukan di pusat oleh-oleh seperti Jalan Sam Ratulangi
7. Perkedel Jagung – Renyah di Luar, Wangi di Dalam
Versi khas Manado dari bakwan jagung. Perkedel jagung Manado lebih pipih dan renyah, penuh potongan jagung dan daun bawang. Biasanya disajikan bersama tinutuan atau lauk lainnya.
Paling enak saat baru diangkat dari penggorengan.
8. Paniki – Kuliner Ekstrem, Hanya untuk yang Berani
Paniki adalah kelelawar buah yang dimasak dengan santan dan bumbu rica atau woku. Ya, kamu tidak salah baca “kelelawar”. Dagingnya gelap, beraroma kuat, tapi dipercaya kaya protein.
Tidak untuk semua orang. Tapi bagi warga lokal, ini bagian dari tradisi.
9. Klappertart – Warisan Belanda di Tengah Tropisnya Manado
Dessert klasik dari kelapa muda, susu, telur, dan kismis. Teksturnya lembut dan manis, dengan aroma kayu manis dan vanili. Versi modern tersedia dalam varian panggang dan dingin.
Rekomendasi: Klappertart Christin
Penutup sempurna setelah petualangan rasa pedas dan gurih.
10. Pisang Goroho Goreng Sambal – Pisang dan Cabe Bisa Jadi Teman?
Pisang goroho adalah pisang lokal khas Sulawesi, berwarna kehijauan dan agak asam. Digoreng seperti pisang goreng biasa, tapi disantap dengan sambal. Kombinasi manis, asam, dan pedas yang ajaib!
Dijual di kafe-kafe tradisional dan warung pinggir jalan.
Jangan salah, ini salah satu camilan favorit warga Manado!
Manado Bukan Hanya Surga Laut, Tapi Juga Surga Rasa
Kuliner khas Manado adalah perpaduan keberanian dan cinta. Keberanian mengeksplorasi bahan lokal dan rempah pedas, serta cinta pada tradisi yang dijaga dari generasi ke generasi.
Kalo sahabat jajandikit belum pernah merasakan bubur tinutuan hangat dengan sambal roa, atau menyuap nasi dengan ikan woku dan dabu-dabu, mungkin kamu belum mengenal Manado sepenuhnya.
Karena di setiap sendok makanan Manado, ada cerita. Ada semangat. Ada rumah.