Gultik Blok M, Kuliner Malam Sejak Era 80-an

gultik blok m

Hai Sahabat Jajandikit, kalian pasti tau dong kalo Jakarta Selatan dikenal sebagai wilayah dengan geliat kuliner yang tak pernah padam, terutama di malam hari. Namun, dari sekian banyak jajanan malam di ibu kota, ada satu nama yang selalu muncul di kepala para penikmat malam: Gultik Blok M. Singkatan dari Gulai Tikungan, kuliner kaki lima ini bukan sekadar makanan, tetapi bagian dari identitas urban Jakarta selama lebih dari 30 tahun terakhir.

Tikungan yang Jadi Legenda

Lokasinya berada di tikungan Jalan Mahakam, tepat di antara kawasan Blok M Square dan Plaza Blok M, Kebayoran Baru. Sejak era 1980-an, kawasan ini telah menjadi tempat mangkal puluhan pedagang gulai kaki lima yang menjajakan menu serupa: nasi, daging sapi, dan gulai kuning encer tapi memikat.

Hingga kini, ada lebih dari 20 pedagang gultik yang membuka lapak tenda di sepanjang tikungan. Mereka mulai buka sekitar pukul 16.00 hingga pukul 02.00 dini hari, bahkan bisa lebih lama di akhir pekan. Menurut data dari Dinas UMKM DKI Jakarta (2022), lebih dari 1.000 porsi gultik laku terjual setiap malam di kawasan ini.

Baca Juga:
Nasi Uduk, Simbol Akulturasi Betawi di Atas Piring Sarapan Pagi

Ciri Khas Gultik Blok M: Porsi Mini, Rasa Nendang

gultik blok m

Meskipun disebut “gulai”, Gultik punya karakter berbeda dibanding gulai rumah makan Padang. Kuahnya lebih encer, cenderung ke arah semur gulai dengan warna kuning keemasan. Irisan daging sapi (biasanya tetelan atau sandung lamur) disiram kuah hangat di atas nasi putih dalam porsi mini. Seporsi Gultik biasanya hanya terdiri dari 3–4 sendok makan nasi dan irisan daging yang disesuaikan.

Dikutip dari Orami yang ditulis oleh Amelia Riskita pada tulisannya Asal-Usul Gultik, Kuliner Malam Jadul di Blok M Jakarta, selain cita rasa yang enak, gultik memiliki keunikan yaitu porsi makan dengan daging yang cukup terbatas

“Tak hanya cita rasa yang enak, keunikan dari gultik adalah porsi makan dengan daging yang cukup terbatas.” Tulisnya.

Harga seporsinya? Mulai dari Rp 10.000 saja. Kebanyakan pelanggan akan langsung memesan 2–3 porsi sekaligus karena porsinya yang mungil tapi nagih. Tambahkan sambal merah yang pedasnya mantap dan emping atau kerupuk bawang, maka pengalaman makan malam sederhana ini jadi luar biasa.

Kuliner Malam Berlapis Nostalgia

Bagi warga Jakarta yang tumbuh di era 90-an dan 2000-an awal, Gultik adalah bagian dari perjalanan hidup. Sebagian besar pengunjung malam hari di Gultik adalah pekerja, mahasiswa, dan generasi yang menjadikan Blok M sebagai titik kumpul. Dalam wawancara singkat dengan pengunjung:

“Saya ke sini dari tahun 2005. Dulu sama teman kuliah, sekarang ajak anak istri. Rasanya enggak pernah berubah.” – Rendy A., pengunjung tetap Gultik

Hal serupa diamini oleh banyak pengunjung. Mereka menyebut bahwa Gultik bukan sekadar makanan, tetapi ritual nostalgia. Bahkan, beberapa pasangan muda memilih makan malam pertama mereka setelah menikah di sini.

Perputaran Ekonomi Kaki Lima yang Tak Main-main

Meski berskala tenda, jangan remehkan omzet Gultik. Dalam satu malam, menurut perkiraan pedagang, seorang penjual bisa menjual rata-rata 300–500 porsi. Dengan harga Rp 10.000–Rp 15.000 per porsi, maka omzet satu malam bisa menyentuh Rp 5 juta – Rp 7,5 juta.

Kalikan dengan sekitar 20 penjual yang aktif setiap malam, maka total perputaran uang dari satu ruas tikungan kecil ini bisa menembus lebih dari Rp 100 juta per malam. Ini adalah potret nyata bagaimana ekonomi informal berperan besar di sektor kuliner Jakarta.

Review Online dan Daya Tarik Wisatawan

Gultik Blok M tak hanya dicintai warga lokal, tapi juga jadi tujuan kuliner bagi wisatawan luar kota bahkan turis asing. Di Google Review, Gultik mendapatkan rating 4.5/5 dari lebih 3.000 ulasan. Banyak YouTuber dan food vlogger ternama seperti Nex Carlos dan Tanboy Kun telah mengulas Gultik, menjadikannya ikon street food Jakarta.

Tips Menikmati Gultik Blok M

  • Bawa uang tunai, walau beberapa penjual kini menerima QRIS.
  • Langsung pesan 2 porsi kalau kamu lapar, biar enggak bolak-balik.
  • Sambal gultik terkenal pedas, jadi atur sesuai kemampuanmu.
  • Datang antara jam 19.00–22.00, saat suasana paling ramai dan hidup.
  • Siapkan kamera, karena suasananya fotogenik banget. Lampu temaram, asap dari panci besar, dan tawa pengunjung.

Fakta Singkat Gultik Blok M

  • Lokasi: Jalan Mahakam, Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
  • Jam Buka: 16.00 – 02.00 WIB
  • Menu Andalan: Nasi + gulai sapi + sambal + kerupuk
  • Harga: Rp 10.000 – Rp 20.000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *