Minuman Manis Paling Digemari Gen Z Indonesia

minuman favorit gen z

Di tengah gaya hidup yang serba cepat dan tren minuman kekinian yang terus bermunculan, Gen Z Indonesia ternyata masih punya satu minuman manis yang tak tergantikan: teh manis. Fakta ini terungkap dari survei yang dilakukan oleh Jakpat pada Desember 2024, bertajuk Gen Z Characteristics and Behaviors.

Survei ini melibatkan 1.100 responden Gen Z dari berbagai wilayah di Indonesia, dengan mayoritas berstatus pekerja (39%) dan mahasiswa (20%). Menariknya, 64% dari mereka berasal dari kelas ekonomi menengah, dan 87% masih belum menikah atau belum memiliki anak.

Jakpat menemukan bahwa Gen Z di Indonesia mengonsumsi minuman manis 1 hingga 3 kali dalam sehari. Ini menunjukkan bahwa minuman manis masih menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas mereka, entah sebagai teman belajar, teman kerja, atau sekadar pemanis waktu nongkrong.

Dan dari sekian banyak pilihan, teh manis masih jadi raja.

“Di antara berbagai jenis minuman manis, teh manis adalah yang paling banyak dikonsumsi,” tulis Jakpat di dalam rilisnya.

Berikut adalah data preferensi minuman manis Gen Z yang dirilis oleh Jakpat melalui surveynya

Jenis MinumanPria (%)Wanita (%)
Teh manis63%71%
Kopi manis59%48%
Minuman manis modern29%40%
Minuman tradisional28%34%
Jus buah24%24%
Milkshake21%23%
Minuman bersoda27%14%

Dengan angka 63% untuk pria dan 71% untuk wanita, teh manis jadi minuman manis paling populer di kalangan Gen Z Indonesia. Hal ini cukup mengejutkan mengingat maraknya tren minuman modern seperti boba, matcha latte, hingga soda artisanal. Tapi pada akhirnya, teh manis tetap sebagai pemenangnya.

Kopi manis ada di peringkat kedua dengan 59% pria dan 48% wanita memilihnya. Ini mencerminkan bahwa Gen Z sudah mulai masuk ke dunia “ngopi”, tapi masih lebih memilih rasa manis yang bersahabat ketimbang kopi hitam yang pahit.

Baca Juga:  10 Kota Kuliner di Indonesia yang Wajib Kamu Kunjungi!

Menariknya, pria lebih banyak mengonsumsi kopi manis daripada wanita. Hal ini bisa dikaitkan dengan kebiasaan kerja, begadang, atau WFC (work from cafe) yang membutuhkan asupan kafein namun tetap manis di lidah.

Minuman seperti boba, bubble tea, matcha latte, dan sejenisnya disebut sebagai “minuman manis modern”. Wanita mendominasi konsumsi jenis ini (40%) dibanding pria (29%). Tren ini sejalan dengan estetika visual, kemasan lucu, dan rasa manis creamy yang disukai Gen Z, terutama di kalangan perempuan urban.

Minuman seperti cendol, es dawet, es teler, atau wedang jahe termasuk kategori “minuman manis tradisional”. Meski tidak sepopuler yang modern, minuman ini masih diminati oleh 28% pria dan 34% wanita. Kabar baiknya, ini menandakan bahwa nilai budaya dalam konsumsi minuman masih tetap hidup di kalangan muda.

Menariknya, minuman bersoda yang dulu begitu populer kini tidak lagi jadi favorit Gen Z. Hanya 27% pria dan 14% wanita yang mengonsumsinya secara rutin. Ini bisa disebabkan oleh peningkatan kesadaran kesehatan, serta munculnya minuman alternatif seperti infused water, teh herbal, atau kombucha.

Survei Jakpat mengungkap lebih dari sekadar angka. Ia menunjukkan bahwa Gen Z tidak sekadar mengonsumsi minuman manis karena tren, tapi juga karena koneksi emosional, nilai budaya, dan kesadaran akan gaya hidup.

Dari teh manis yang membumi hingga minuman boba yang kekinian, preferensi Gen Z mencerminkan bahwa mereka adalah generasi yang sadar rasa, sadar tren, dan tetap punya jejak budaya.

Fenomena ini memberi peluang besar bagi pelaku industri F&B, khususnya yang menyasar Gen Z. Dari teh manis klasik hingga minuman modern penuh topping, preferensi Gen Z sangat dipengaruhi oleh aksesibilitas, pengalaman rasa, dan visualisasi konten. Bagi pebisnis, memahami data ini adalah langkah awal untuk menyesuaikan produk dengan selera pasar yang terus berubah.

Baca Juga:  10 Makanan Khas Bandung yang Terkenal di Dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *